DEFINISI
Vulvitis merupakan peradangan vulva, dengan vulva membengkak, tanpa merah, agak nyeri, kadang-kadang disertai gatal, dan juga terasa poanas. Vulvitis ini biasanya pada kelompok bartolini pada labia mayora dan minora.
ETHIOLOGI
Penyebab nya yaitu penyakit kelamin gonore akibat bakteri streptokokus, Herpes genetalis yang disebabkan oleh herpes labialis, adanhya jaringan yang bnyak glukosa pada penderita Diabetes mellitus.
KLASIFIKASI
1. Bersifat lokal
a. infeksi pada kulit termasuk rambut kelenjar-kelenjar keringat. infeksi ini timbul karena trauma atau sebab lain
b. infeksi pada orifisium uretra eksternum, glandula parauretralis. Infeksi ini biasanya disebabkan gonore.
c. infeksi pada glandula bartolini
2. timbul bersama-sama atau sebagai akibat vaginitis
3. merupakan permulaan atau manifestasi dari penyakit umum
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
1. Aktivitas dan istirahat
gejala : malaise
2. Sirkulasi
a.Tanda:tekanan darah normal atau sedikit dibawah jangkauan normal selama hasil curah jantung tetap meningkat
b. denyut jantung perifer kuat, cepat lemah, lembut, mudah hilang, takikardi di ekstrim syok
c. suara jantung: disritmia, dan dapat mengakibatkan disfungsi miokard, efek asidosis atau ketidak seimbangan elektrolit
d. kulit hangat kering bercahaya , pucat, lembab, buram
3.Eliminasi
Gejala:diare, penurunan keluaran, konsentrasi urine meningkat, perkembangan kearah oliguria dan anuria
4. Pencernaan
tanda: penurunan BB, penurunan lemak subkutan
5.Neurosensori
gejala sakit kepala pusing, pingsan
tanda: urtikari atau pruritus
7. Pernapasan
gejala:takipnea dengan penurunan kedalaman pernapasan penggunaan infeksi baru, penyakit virus
tanda: suhu menungkat lebih dari kadang dibawah normal, menggigil, luka lama sulit sembuh, drainase purulen, lokalisasi eritema ruam dan eritema makular
8. Seksualitas
gejala/;pruritus perineum, baru saja menjalani kelahiran atau aborsi
tanda: laserasi vulva, pengeringan pada purulen
9. Penyuluhan
gejala: masalah kesehatan kronis misalnya penyakit hati, ginjal, jantung, kanker, DM dan kecanduan alkohol.
10. Riwayat splenektomi
baru saja menjalani operasi prosedur invasif, luka traumatik, penggunaan antibiotik dalam jangka panjang.
DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi infeksi yang berhubungan dengan kegagalan untuk mengatasi infeksi
intervensi
cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas atau tindakan
batasi penggunaan alat, jika memungkinkan lakukan inspeksi terhadap luka atau sisi alat invasif setiap hari
gunakan teknik steril pada waktu penggantian balutan, pengisapan, ber ikan lokasi perawatan
2. Hipertermia yang berhubungan dengan proses penyakit efek langsung dari sirkulasi endokin pada hipotalamus, perubahan pada regulasi temperatur
pantau suhu ibu
pantau suhu lingkungan, batasi linen tempat tidur sesuai dengan indikasi
berikan kompres mandi hangat hindari penggunaan alkohol
kolaborasi pemberian antiseptik seperti aspirin, asetaminove
berikan selimut dingin
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
tindakan yang sesuai yang direncanakan mencakup tindakan mandiri maupun kolaborasi
EVALUASI
hasil perkembangan klien dengan berpedoman kepada hasil dan tujuan yang hendak dicapai
No comments:
Post a Comment