sweet

Monday, June 25, 2012

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KLIEN VULVITIS

DEFINISI

Vulvitis merupakan peradangan vulva, dengan vulva membengkak, tanpa merah, agak nyeri, kadang-kadang disertai gatal, dan juga terasa poanas. Vulvitis ini biasanya pada kelompok bartolini pada labia mayora dan minora.



ETHIOLOGI

Penyebab nya yaitu penyakit kelamin gonore akibat bakteri streptokokus, Herpes genetalis yang disebabkan oleh herpes labialis, adanhya jaringan yang bnyak glukosa pada penderita Diabetes mellitus.

KLASIFIKASI

1. Bersifat lokal

a. infeksi pada kulit termasuk rambut kelenjar-kelenjar keringat. infeksi  ini timbul karena trauma atau sebab lain

b. infeksi pada orifisium uretra eksternum, glandula parauretralis. Infeksi ini biasanya disebabkan gonore.

c. infeksi pada glandula bartolini

2. timbul bersama-sama atau sebagai akibat vaginitis

3. merupakan permulaan atau manifestasi dari penyakit umum



ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN

1. Aktivitas dan istirahat

    gejala : malaise

2. Sirkulasi

 a.Tanda:tekanan darah normal atau sedikit dibawah jangkauan normal selama hasil curah jantung tetap meningkat

b. denyut jantung perifer kuat, cepat lemah, lembut, mudah hilang, takikardi di ekstrim syok

c. suara jantung: disritmia, dan dapat mengakibatkan disfungsi miokard, efek asidosis atau ketidak seimbangan elektrolit

d. kulit hangat kering bercahaya , pucat, lembab, buram

3.Eliminasi

Gejala:diare, penurunan keluaran, konsentrasi urine meningkat, perkembangan kearah oliguria dan anuria

4. Pencernaan

tanda: penurunan BB, penurunan lemak subkutan

5.Neurosensori

gejala sakit kepala pusing, pingsan

tanda: urtikari atau pruritus

7. Pernapasan

gejala:takipnea dengan penurunan kedalaman pernapasan penggunaan infeksi baru, penyakit virus

tanda: suhu menungkat lebih dari kadang dibawah normal, menggigil, luka lama sulit sembuh, drainase purulen, lokalisasi eritema ruam dan eritema makular

8. Seksualitas

gejala/;pruritus perineum, baru saja menjalani kelahiran atau aborsi

tanda: laserasi vulva, pengeringan pada purulen

9. Penyuluhan

gejala: masalah kesehatan kronis misalnya penyakit hati, ginjal, jantung, kanker, DM  dan kecanduan alkohol.

10. Riwayat splenektomi

baru saja menjalani operasi prosedur invasif, luka traumatik, penggunaan antibiotik dalam jangka panjang.

DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI KEPERAWATAN

1. Resiko tinggi infeksi yang berhubungan dengan kegagalan untuk mengatasi infeksi

intervensi

    cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas atau tindakan
    batasi penggunaan alat, jika memungkinkan lakukan inspeksi terhadap luka atau sisi alat invasif setiap hari
    gunakan teknik steril pada waktu penggantian balutan, pengisapan, ber ikan lokasi perawatan

2. Hipertermia yang berhubungan dengan proses penyakit efek langsung dari sirkulasi endokin pada hipotalamus, perubahan pada regulasi temperatur

    pantau suhu ibu
    pantau suhu lingkungan, batasi linen tempat tidur sesuai dengan indikasi
    berikan kompres mandi hangat hindari penggunaan alkohol
    kolaborasi pemberian antiseptik seperti aspirin, asetaminove
    berikan selimut dingin

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

tindakan yang sesuai yang direncanakan mencakup tindakan mandiri maupun kolaborasi

EVALUASI

hasil perkembangan klien dengan berpedoman kepada hasil dan tujuan yang hendak dicapai

No comments:

Post a Comment