DAMPAK PENCEMARAN TERHADAP LINGKUNGAN.,
Kemampuan manusia untuk mengubah atau memodifikasi kualitas
lingkungannya tergantung sekali pada taraf sosial budayanya. Masyarakat yang
masih primitif hanya mampu membuka hutan secukupnya untuk memberi perlindungan
pada masyarakat.
Sebaliknya, masyarakat yang sudah maju sosial budayanya
dapat mengubah lingkungan hidup sampai taraf yang irreversible. Perilaku
masyarakat ini menentukan gaya hidup tersendiri yang akan menciptakan lingkungan
yang sesuai dengan yang diinginkannya mengakibatkan timbulnya penyakit juga
sesuai dengan perilakunya tadi. Dengan demikian eratlah hubungan antara
kesehatan dengan sumber daya sosial ekonomi.
WHO menyatakan “Kesehatan adalah suatu keadaan sehat yang utuh
secara fisik, mental dan sosial serta bukan hanya merupakan bebas dari
penyakit”. Dalam Undang-Undang No. 9 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Kesehatan.
Dalam Bab 1, Pasal 2 dinyatakan bahwa “Kesehatan adalah meliputi kesehatan
badan (somatik), rohani (jiwa) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas
dari penyakit, cacat dan kelemahan”.
Definisi ini memberi arti yang sangat luas pada kata
kesehatan. Masyarakat adalah terdiri dari individu-individu manusia yang
merupakan makhluk biologis dan makhluk sosial didalam suatu lingkungan hidup
(biosfir). Sehingga untuk memahami masyarakat perlu mempelajari kehidupan
biologis bentuk interaksi sosial dan lingkungan hidup. Dengan demikian
permasalahan kesehatan masyarakat merupakan hal yang kompleks dan usaha pemecahan
masalah kesehatan masyarakat merupakan upaya menghilangkan penyebab-penyebab
secara rasional, sistematis dan berkelanjutan.
Pada pelaksanaan analisis dampak lingkungan maka kaitan
antara lingkungan dengan kesehatan dapat dikaji secara terpadu artinya
bagaimana pertimbangan kesehatan masyarakat dapat dipadukan kedalam analisis
lingkungan untuk kebijakan dalam pelaksanaan pembangunan yang berwawasan
lingkungan. Manusia berinteraksi dengan lingkungan hidupnya lebih baik,
walaupun aktivitas manusia membuat rona lingkungan menjadi rusak. Hal ini tidak
dapat disangkal lagi kualitas lingkungan pasti mempengaruhi status kesehatan
masyarakat. Dari studi tentang kesehatan lingkungan tersirat informasi bahwa
status kesehatan seseorang dipengaruhi oleh faktor hereditas, nutrisi,
pelayanan kesehatan, perilaku dan lengkungan.
Menurut paradigma Blum tentang kesehatan dari lima faktor
itu lingkungan mempunyai pengaruh dominan. Faktor lingkungan yang mempengaruhi
status kesehatan seseorang itu dapat berasal dari lingkungan pemukiman,
lingkungan sosial, lingkungan rekreasi, lingkungan kerja. Keadaan kesehatan
lingkungan di Indonesia masih merupakan hal yang perlu mendapat perhatian,
karena menyebabkan status kesehatan masyarakat berubah seperti : Peledakan
penduduk, penyediaan air bersih, pengolahan sampah, pembuangan air limbah
penggunaan pestisida, masalah gizi, masalah pemukiman, pelayanan kesehatan,
ketersediaan obat, populasi udara, abrasi pantai, penggundulan hutan dan banyak
lagi permasalahan yang dapat menimbulkan satu model penyakit. Jumlah penduduk
yang sangat besar 19.000 juta harus benar-benar ditangani.
Masalah pemukiman sangat penting diperhatikan. Pada saat
ini pembangunan di sektor perumahan sangat berkembang, karena kebutuhan yang
utama bagi masyarakat. Perumahan juga harus memenuhi syarat bagi kesehatan baik
ditinjau dari segi bangungan, drainase, pengadaan air bersih, pengolahan sampah
domestik uang dapat menimbulkan penyakit infeksi dan ventilasi untuk
pembangunan asap dapur. Perilaku pola makanan juga mengubah pola penyakit yang
timbul di masyarakat. Gizi masyarakat yang sering menjadi topik pembicaraan
kita kekurangan karbohidrat, kekurangan protein, kekurangan vitamin A dan
kekurangan Iodium.
Di Indonesia sebagian besar penyakit yang didapat berhubungan
dengan kekurangan gizi. Ada yang kekurangan kuantitas makanan saja (Maramus),
tapi seringkali juga kualitas kurang (Kwashiorkor). Sebagian besar penyakit
yang didapat berhubungan dengan kekurangan gizi terutama terdapat pada
anak-anak. Industrialisasi pada saat ini akan menimbulkan masalah yang baru,
kalau tidak dengan segera ditanggulangi saat ini dengan cepat.
Lingkungan industri merupakan salah satu contoh lingkungan
kerja. Walaupun seorang karyawan hanya menggunakan sepertiga dari waktu
hariannya untuk melakukan pekerjaan di lingkungan industri, tetapi pemaparan
dirinya di lingkungan itu memungkinkan timbulnya gangguan kesehatan dengan
resiko trauma fisik gangguan kesehatan morbiditas, disabilitas dan mortalitas.
Dari studi yang pernah dilakukan di Amerika Serikat oleh
The National Institute of Occupational Safety and Health pada tahun 1997
terungkap bahwa satu dari empat karyawan yang bekerja di lingkungan industri
tersedia pada bahan beracun dan kanker. Lebih dari 20.000.000 karyawan yang
bekerja di lingkungan industri setiap harinya menggarap bahan-bahan yang
diketahui mempunyai resiko untuk menimbulkan kanker, penyakit paru, hipertensi
dan gangguan metabolisme lain. Paling sedikit ada 390.000 kasus gangguan
kefaalan yang terinduksi oleh dampak negatif lingkungan industri dan 100.000
kematian karena sebab okupasional dilaporkan setiap tahun.
Indonesia saat ini mengalami transisi dapat terlihat dari
perombakan struktur ekonomi menuju ekonomi industri, pertambahan jumlah
penduduk, urbanisasi yang meningkatkan jumlahnya, maka berubahlah beberapa
indikator kesehatan seperti penurunan angka kematian ibu, meningkatnya angka
harapan hidup (63 tahun) dan status gizi. Jumlah penduduk terus bertambah, cara
bercocok tanam tradisional tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan hidup
masyarakat.
Dengan kemampuan daya pikir manusia, maka manusia mulai
menemukan mesin-mesin yang dapat bekerja lebih cepat dan efisien si dari tenaga
manusia. Peristiwa ini mulai dikenal dengan penemuan mesin uap oleh James Watt.
Fase industri ini menimbulkan dampak yang sangat menyolok selain kemakmuran
yang diperoleh juga eksploitasi tenaga kerja, kecelakaan kerja, pencemaran
lingkungan, penyakit, wabah. Pencemaran udara yang disebabkan industri dapat
menimbulkan asphyxia dimana darah kekurangan oksigen dan tidak mampu melepas CO2
disebabkan gas beracun besar konsentrasinya didalam atmosfir seperti CO2,
H2S, CO, NH3, dan CH4. Kekurangan ini bersifat
akurat dan keracunan bersifat sistemik penyebab adalah timah hitam, Cadmium,
Flour dan insektisida.
Pengaruh air terhadap kesehatan dapat menyebabkan penyakit
menular dan tidak menular. Perkembangan epidemiologi menggambarkan secara
spesifik peran lingkungan dalam terjadinya penyakit dan wabah. Lingkungan
berpengaruh pada terjadinya penyakit umpamanya penyakit malaria karena udara
jelek dan tinggal di sekitar rawa-rawa. Orang beranggapan bahwa penyakit
malaria terjadi karena tinggal pada rawa-rawa padahal nyamuk yang bersarang di
rawa menyebabkan penyakit malaria.
Dipandang dari segi lingkungan kesehatan, penyakit terjadi
karena interaksi antara manusia dan lingkungan. Manusia memerlukan daya dukung
unsur-unsur lingkungan untuk kelangsungan hidupnya. Udara, air, makanan,
sandang, papan dan seluruh kebutuhan manusia harus diambil dari lingkungannya.
Akan tetapi proses interaksi manusia dan lingkungannya ini tidak selalu
mendapat untuk, kadang-kadang merugikan. Begitu juga apabila makanan atau
minuman mengandung zat-zat berbahaya bagi kesehatan. Zat tersebut dapat berupa
racun asli ataupun kontaminasi dengan mikroba patogen atau bahan kimia sehingga
terjadinya penyakit atau keracunan. Hal ini merupakan hubungan timbal balik
antara aktivitas manusia dengan lingkungannya. Jadi di alam ini terdapat faktor
yang menguntungkan manusia (eugenik) dan yang merugikan (disgenik).
Usaha-usaha dibidang kesehatan lingkungan ditujukan untuk
meningkatkan daya guna faktor eugenik dan mengurangi peran atau mengendalikan
faktor disgenik. Secara naluriah manusia memang tidak dapat menerima kehadiran
faktor disgenik didalam lingkungan hidupnya, oleh karena itu kita selalu
berusaha memperbaiki keadaan sekitarnya sesuai dengan kemampuannya. Sejalan
dengan perkembangan ilmu dan teknologi, lingkungan hidup akan berubah pula
kualitasnya.
Perubahan kualitas lingkungan akan selalu terjadi sehingga
lingkungan selalu berada dalam keadaan dinamis. Hal ini disertai dengan
meningkatnya pertumbuhan industri di segala bidang. Perubahan kualitas
lingkungan yang cepat ini merupakan tantangan bagi manusia untuk menjaga fungsi
lingkungan hidup agar tetap normal sehingga daya dukung kelangsungan hidup di
bumi ini tetap lestari dan kesehatan masyarakat tetap terjamin. Oleh karenanya
perlu ditumbuhkan strategi baru untuk dapat meningkatkan dan memelihara
kesehatan masyarakat yakni setiap aktivitas harus :
a.
Didasarkan atas kebutuhan manusia.
b.
Ditujukan pada kehendak masyarakat.
c.
Direncanakan oleh semua pihak yang berkepentingan.
d.
Didasarkan atas prinsip-prinsip ilmiah.
e.
Dilaksanakan secara manusiawi.
Pada analisis dampak lingkungan yang merupakan pengkajian
akan kemungkinan timbulnya perubahan lingkungan yang terjadi akibat
kegiatan/proyek. Perubahan-perubahan lingkungan yang mencakup komponen biofisik
dan sosio ekonomi dan melibatkan komponen dampak kesehatan masyarakat yang berada
di sekitar proyek.
A.
Pengaruh Tidak Langsung Terhadap Kesehatan
Pengaruh lingkungan terhadap kesehatan ada dua cara positif
dan negatif. Pengaruh positif, karena didapat elemen yang menguntungkan hidup
manusia seperti bahan makanan, sumber daya hayati yang diperlukan untuk
meningkatkan kesejahteraannya seperti bahan baku untuk papan, pangan, sandang,
industri, mikroba dan serangga yang berguna dan lain-lainnya.
Ada pula elemen yang merugikan seperti mikroba patogen,
hewan dan tanaman beracun, hewan berbahaya secara fisik, vektor penyakit dan
reservoir penyebab dan penyebar penyakit. Secara tidak langsung pengaruhnya
disebabkan elemen-elemen didalam biosfir banyak dimanfaatkan manusia untuk
meningkatkan kesejahteraannya. Semakin sejahtera manusia, diharapkan semakin
naik pula derajat kesehatannya. Dalam hal ini, lingkungan digunakan sebagai
sumber bahan mentah untuk berbagai kegiatan industri kayu, industri meubel,
rotan, obat-obatan, papan, pangan, fermentasi dan lain-lainnya.
B.
Pengaruh Langsung Terhadap Kesehatan
Pengaruh langsung terhadap kesehatan disebabkan :
a.
Manusia membutuhkan sumber energi yang diambil dari
lingkungannya yakni makanan. Makanan yang harus tersedia sangat besar untuk
kebutuhan manusia di dunia disamping masalah distribusi.
b.
Adanya elemen yang langsung membahayakan kesehatan secara
fisik seperti beruang, harimau, ular dan lain-lain.
c.
Adanya elemen mikroorganisme yang dapat menyebabkan
penyakit (patogen). Mikroba ini digolongkan kedalam berbagai jenis seperti
virus, ricketssia, bakteri, protozoa, fungi dan metazoa.
d.
Adanya vektor yakni serangga penyebar penyebab penyakit dan
reservoir agent penyakit. Vektor penyakit yang memegang peranan penting dalam
penyebaran penyakit nyamuk, lalat, kutu, pinjal dan tungau.
No comments:
Post a Comment