Proporsi
wanita pekerja yang memiliki anak terus menanjak. Pertumbuhan partisipasi
wanita yang cepat dalam tenaga kerja memberikan arti adanya suatu pertumbuhan
yang berlangsung bersamaan dengan perawatan anak bagi anak anak usia prasekolah
hingga usia sekolah.
Banyak ibu-ibu
sekarang, ditantang tidak hanya dengan kompleksitas bagaiman meningkatkan anak
mereka tetapi juga menghadapi realita ekonomi dan sosial dari kehidupan dalam
abad pergerakan dan industrialisai tinggi, dipaksakan untuk memutuskan siapa
dapat membantu mereka dalam upaya perawatan sehari. Persis pada saat ketika
kasih sayang antara ibu dan anak keliatan menjadi begitu penting, kebanyakan
ibu harus dihadapkan dengan kebutuhan perawatan sehari.
Para ibu dan
sejumlah ilmuwan sosial membahas persoalan ini bahwa perawatan sehari pada
akhirnya tidak sebaik perawatan yang diberikan oleh ibunya. Misalnya, Levine
(1988) berpendapat bahwa terdapat bukti penting bahwa anak-anak di “perawatan
hari” menderita lebih banyak penyakit dan masalah emosional (cemas akibat
berpisah) daripada mereka yang tetap berada dirumah bersama ibu, dan mereka
bersosialisasi secara memperhatinkan apabila mereka dikirim ke perawatan sehari
terlalu dini atau terlalu lama. Kagan (1978) tidak berbeda pendapat, ia
mengemukakan bahwa dalam studi-studi yang ia telaah, tidak ada perbedaan hasil
yang dicapai antara anak yang tinggal di rumah dengan ibu dan mereka yang
secara teratur berpartisipasi dalam perawatan sehari.
Hofferth dan
philips (1987) melaporkan evaluasi mereka sendiri tentang pekerjaan dari ibu.
Mereka menemukan bahwa pekerjaan dari ibu tidak memiliki pengaruh positif dan
negatif yang konsisten terhadapa anak. Netralitas dari temuan-temuan riset ini
jelasnya mempunyai pengaruh penting terhadap jaminan bagi ibu-ibu yang bekerja
bahwa bekerja tidak menimbulkan masalah.
No comments:
Post a Comment