Ada banyak sekali suasana
yang digambarkan dalam literatur, yang kemungkinan besar menimbulkan stres yang
berlebihan terhadap orang tua dan keluarga. Keluarga yang sedang stres
merupakan keluarga memiliki resiko tinggi. Berdasarkan teori sistem, kita tahu
efek riak terjadi ketika stres dialami oleh seorang anggota keluarga atau
sebuah subsistem. Karena efek ini, keseluruhan sistem keluarga pada akhirnya
akan dipengaruhi. Interaksi-interaksi dan hubungan-hubungan antara orang
tua-anak sebagian akan terpengaruh, dan ketika hubungan orang tua – anak terpengaruh,
perilaku menjadi orang tua pun akan terganggu pula (membesarkan anak).
Stresor-stresor yang
menimbulkan keluarga-keluarga beresiko tinggi, berasal dari ibu seperti ibu yang
masih remaja, anak seperti seorang anak yang menderita sakit yang membahayakan
hidup atau lungkungan keluarga seperti bencana lokal. Contoh-contoh situasi
beresiko tinggi ini adalah sebagai berikut. Ketika terdapat suatu hubungan
perkawinan yang disfungsional maka hubungan ini mempengaruhi orangtua-anak
secara negatif. Malahan, dari begitu banyak studi yang dilakukan terbukti bahwa
ketika ibu amat terganggu, kemampuan menjadi oarng tua mereka menurun tajam
(Shapiro, 1983). Jika orang tua memiliki anak anak sakit yang serius, perawatan
terhadap anak menjadi begitu serius sehingga hanya terdapat sisa waktu yang
sedikit saja. Lalu anak dan ibu terikat dalam hubungan mereka dan anak anak
yang lain akan terlantar.
Dengan demikian, membesarkan
anak pada sibling yang sehat maupun sakit pun terganggu. Orangtua sering
memperlakukan anak mereka sakita atau cacat dengan cara yang berbeda-beda yang
khusus atau yang rentan. Ini menciptakan masalah-masalah terentu ketika
orangtua mencoba kembali pada praktik-praktik menjadi orangtua yang normal.
No comments:
Post a Comment