sweet

Thursday, March 22, 2012

MEMBESARKAN ANAK DALAM KELUARGA RESIKO TINGGI


Ada banyak sekali suasana yang digambarkan dalam literatur, yang kemungkinan besar menimbulkan stres yang berlebihan terhadap orang tua dan keluarga. Keluarga yang sedang stres merupakan keluarga memiliki resiko tinggi. Berdasarkan teori sistem, kita tahu efek riak terjadi ketika stres dialami oleh seorang anggota keluarga atau sebuah subsistem. Karena efek ini, keseluruhan sistem keluarga pada akhirnya akan dipengaruhi. Interaksi-interaksi dan hubungan-hubungan antara orang tua-anak sebagian akan terpengaruh, dan ketika hubungan orang tua – anak terpengaruh, perilaku menjadi orang tua pun akan terganggu pula (membesarkan anak).
Stresor-stresor yang menimbulkan keluarga-keluarga beresiko tinggi, berasal dari ibu seperti ibu yang masih remaja, anak seperti seorang anak yang menderita sakit yang membahayakan hidup atau lungkungan keluarga seperti bencana lokal. Contoh-contoh situasi beresiko tinggi ini adalah sebagai berikut. Ketika terdapat suatu hubungan perkawinan yang disfungsional maka hubungan ini mempengaruhi orangtua-anak secara negatif. Malahan, dari begitu banyak studi yang dilakukan terbukti bahwa ketika ibu amat terganggu, kemampuan menjadi oarng tua mereka menurun tajam (Shapiro, 1983). Jika orang tua memiliki anak anak sakit yang serius, perawatan terhadap anak menjadi begitu serius sehingga hanya terdapat sisa waktu yang sedikit saja. Lalu anak dan ibu terikat dalam hubungan mereka dan anak anak yang lain akan terlantar.
Dengan demikian, membesarkan anak pada sibling yang sehat maupun sakit pun terganggu. Orangtua sering memperlakukan anak mereka sakita atau cacat dengan cara yang berbeda-beda yang khusus atau yang rentan. Ini menciptakan masalah-masalah terentu ketika orangtua mencoba kembali pada praktik-praktik menjadi orangtua yang normal.

No comments:

Post a Comment